Malam ini adalah malam
kemenangan bagi setiap muslim di seluruh dunia. Selalu ada yang berbeda setiap
perayaan malam akbar ini. Untuk menyambut malam mini saja, betapa setiap warga
di suatu desa, khususnya warga di desa
dadap selalu menyambutnya penuh dengan suka ria. Jalin silaturahmim dengan
kerja sama menghias halaman rumah seindah mungkin. CD Bekas, kaleng rokok,
bungkus rokok, plastic, snack, dan lampu warna-warni, lampu disco, semua unjuk
gigi mempercantik hari yang suci. Bukan hanya itu, puluhan kembang api disiapkan untuk menghias
langit. Semua itu persembahan teruntuk hari yang paling istimewa, hari raya
idul fitri 1436 H.
Setiap malam lebaran
semua sibuk berbagi zakat fitrah, bersilaturahim ke saudara sekitar maupun ke
tetangga-tetangga. Lebaran tak hanya ramai hiasan yang melambai ramah setiap
orang yang melewatinya. Namun ramai senyum cinta kasih terhadap sesama. Semua bersalah,
semua bermaaf-maafan. Tak ada benci, semua lebur menjadi cinta. Cinta yang
fitri di malam yang fitri.
Esok paginya, ketika
fajar bersama takbir menggiring warga meramaikan mushola-mushola untuk
menjalankan sholat Eid, senyum masih merekah di setiap bibir muslim maupun
muslimah. Selesainya lakukan shalat, kembali berjabat tangan serta melontarkan
kata-kata yang baik. Tak selesai di situ, setelah itu, semua ramai
berbondong-bondong ziarah kubur untuk sekedar menyapa saudara yang tak lagi
bisa berkumpul di hari yang berbahagia. Juga, bersilaturahim kembali ke
sanak-saudara yang jauh.
Semogalah cinta kasih
hari raya ini berkepanjangan di hari-hari biasanya, hingga tak terlihat
kebencian, tak terdengar pertengkaran antar saudara maupun antar tetangga. Semua
rukun berbahagia. Aamiin..
No comments:
Post a Comment